GROWTH-DEVELOPMENT
7:11 PM
3 Assalamualaikum
Gua, kata gaul pertama yang saya
pelajari saat masih duduk di kursi junior. Lalu berkembang menjadi lo, woles,
bokap, nyokap, dan banyak lagi. Rasanya seperti mulai melaju dengan kecepatan
sepatu roda menuju gerbang dunia yang sebenarnya. Memulai babak baru kehidupan
dimana selimut empuk harus segera di ganti dengan selimut kosong dan bertahan
dari kedinginan sekitar. Gua akhirnya bisa merasakan apa itu dunia yang
sebenarnya. Telah mencoba bebas dari belenggu layar monitor meski tak
seutuhnya. Babak baru perjuangan luar binasa baru saja dimulai, di sekolah ini,
di tempat yang sebenarnya tak pernah gua harapkan bahkan sedikit pun tak pernah
merasa bangga. SMAN 2 Tangerang.
Mungkin beberapa kawan gua bakal
kesal membaca pernyataan tadi. Tapi gua rasa kalian belum pantas mengerti dari
tulisan ini. Perlahan kalian akan mengerti dengan membaca seksama dan penuh
imajinasi.
Gua diterima disini dengan nilai
ujian nasional bertepatan dengan standar cakupan sekolah sebelah. Tapi mungkin
di antara kalian akan berfikir bahwa gua akan menceritakan tentang kekesalan
dan kemarahan yang mendestruksikan kehidupan gua. Yak, dan sayangnya tidak.
Seorang mantan pemain game online (yang nanti tetep saja terjerumus) tidak
pernah lelah dengan kegagalan. Disini adalah titik balik kehidupan yang
benar-benar terjadi dengan takjubnya. Gua berubah menjadi manusia tobat dan
dengan penuh perhitungan atau bahkan strategi. Benar dikata bahwa gua telah
berevolusi menjadi seorang pelajar yang giat dan aktif. Dulu gua adalah orang
yang mungkin bukan siapa-siapa tapi di masa ini gua benar-benar merasakan apa
itu hidup. Konsep akan kehidupan yang berubah total dan cita-cita masa kecil
gua mulai memancarkan radiasi kebaikannya lagi.
usia masih 15 tahun dan gua sudah
menargetkan visi gua kedepan. layaknya pejuang dengan beribu-ribu strategi
serta taktik bergerak menuju medan perang. Menjadi seseorang yang belajar tanpa
pamrih dengan motivasi akan tercapainya cita-cita itu. Menjadi bagian dari
keluarga sekolah yang turut berkontribusi segalanya demi tegaknya nama sekolah.
Bahkan setengah juang gua torehkan dalam hal itu. Berkembang menjadi pelajar
dengan segudang segala hal meski tetap punya batas.
Masa paling indah ini gua
goreskan dengan sedikit berantakan oleh pena berwana. Tiap garisnya
merepresentasikan alur hidup serta makna dalamnya. MBS/MOS penuh siksa dari
sudut pandang kami , menjadi seorang pejuang penuh strategi seleksi perguruan
tinggi, menjabat sebagai ketua sebuah perkumpulan resmi, penunjang eksistensi
sekolah, pejuang sertifikat hingga banyak yang terkumpul, dan yang paling
dibangga setelah kegagalan seleksi ialah memetik buah manis jerih payah plan B.
Yap, that B word representation of my
best effort ever. Never give up. Lock the target, shoot, and boom!. Dapat
diterima di sebuah perguruan tinggi beserta prodi yang dicitakan.
Tapi hanya setengah terisi dalam jar of dream. Hanya perjalanan kecil
yang tergerakan oleh usaha yang luar biasa. Tidak bisa gua bayangkan usaha apa
lagi yang harus terus bergemuruh keluar sehingga mampu mengisi penuh botol itu.
Selalu berterimakasih karena nya. Karena sekolah ini. Sekolah yang sangat dan
bukan sekolah impian. Sekolah yang asing dan antah berantah bagi gua. Tapi
karenanya gua dapat keluar dari belenggu layar manis dalam sebuah ruangan tadi.
Sekolah yang akhirnya gua sendiri merasa bangga duduk di salah satu bangku.
Tumbuh dan berkembang menjadi pribadi dengan selisih 180 derajat. Masuk dengan
hampa dan keluar dengan karsa. #DOETA34
- penulis

0 comments